Jenis dan Bahan Pewarna
Mewarnai Kain
JENIS DAN BAHAN PEWARNA
Pewarna tekstil terdiri atas dua jenis, antara lain pewarna alami dan pewarna buatan. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan dengan pengecapan atau printing, dan ada juga pewarnaan tekstil yang dilakukan dengan cara celupan, coletan, atau kuasan.
Semua pewarna tekstil dapat digunakan u'ntuk pengecapan, hanya saja perekatan di dalam serat berbeda-beda. Pewarna tekstil yang mudah didapatkan adalah pewarna yang bahan dasarnya berasal dari pigmen. Perajin atau industri yang banyak menggunakan pewarna ini adalah tekstil printing atau sablon.
Sebelum pewarna sintetis masuk ke Indonesia, pewarna tekstil menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan, di antaranya adalah kulit pohon tingi, kulit pohon jambal, dan kulit pohon tegeran.
Bahan-bahan tersebut kemudian akan menghasilkan warna sebagai berikut:
No. | Warna | Keterangan |
1. | Hitam | Dihasilkan dari indigo yang ditumpangi soga atau tingi |
2. | Biru tua | Dihasilkan dari daun nila |
3. | Cokelat atau soga | Dihasilkan kulit pohon jambal, kulit pohon tegeran, kulit pohon tingi |
4. | Ungu | Dihasilkan dari indigo ditumpangi soga |
5. | Kuning | Dihasilkan campuran kunyit, cuka, pohon tegeran, tawas, dan jeruk |
6. | Hijau | Dihasilkan biru indigo ditumpangi kunyit |
7. | Merah tua | Dihasilkan dari pohon mengkudu |
Namun, karena warna alami memiliki keterbatasan jumlah, maka dimulailah pembuatan warna sintetis yang memiliki ragam warna lebih banyak. Pewarna sintetis merupakan zat yang berasal dari zat kihlia. Proses pembuatan warna sintetis biasanya melalui penambahan asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun sehingga berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Berikut adalah beberapa macam warna sintetis:
1. Naptol
1. Naptol
Pewarna ini kebanyakan digunakan untuk pewarna kain batik karena memiliki daya serap yang baik pada kain katun. Jenis pewarna ini baik untuk pencelupan dalam kondisi dingin. Komponen zat pewarna naptol terdiri atas dua jenis, yaitu naptol dan garam atau diazonium.
No. | Napsol | Diagam (Diazonium) |
1. | Naptol AS | Biru B |
2. | Naptol ASD | Biru BB |
3. | Naptol ASG | Hitam B |
4. | Naptol ASDL | Violet B |
5. | Naptol ASBO | Merah GG |
6. | Naptol ASGR | Merah R |
7. | Naptol ASLB biasa | Merah 3GL |
8. | Naptol ASLB ekstra | Merah 3 GL spesial |
9. | Jingga GG | |
10. | Jingga GL | |
11. | Kuning GG | |
12. | Biru Hijau B |
2. lndigosol
Perwarna ini adalah pewarna tekstil yang jenis warnanya sangat bervariasi, larut dalam air, dan memiliki ketahanan warna yang baik. Pemakaian indigosol untuk pewarna tekstil bisa dilakukan dengan coletan atau celupan.
No. | Jenis | Keterangan |
1 | Indigosol cokelat IRRG | |
2 | Indigosol kuning FGK | |
3 | Indigosol kuning IGK | |
4 | Indigosol hijau IB | |
5 | Indigosol hijau 13G | |
6 | Indigosol violet BF | |
7 | Indigosol jingga HR | |
8 | Indigosol merah AB | |
9 | Indigosol abu-abu IBL | |
10 | Indigosol biru 048 | |
11 | Indigosol biru 068 |
3. Procion
Pewarna ini tergolong pewarna reaktif. Untuk melarutkannya, procion ditambah dengan air dingin, soda abu, garam dapur, malesil, dan lisapol. Jenis procion, antara lain sebagai berikut.
No. | Jenis | Keterangan |
1 | Procion merah MX2B, MXSB, MX8B | |
2 | Procion biru MX2G dan MXG | |
3 | Procion Jingga MX 2B | |
4 | Procion cokelat MXBR | |
5 | Procion MX 6 GP dan MX4R |
4. Rapid
Rapid dalam proses pembatikan jarang digunakan, khususnya untuk celupan karena sulit untuk merata. Rapid kebanyakan digunakan untuk coletan pada gambar atau bidang yang tidak terlalu luas. Ketahanan· rapid kurang baik sehingga m·udah luntur, sehingga jenis pewarna ini jarang digunakan.
No. | Jenis | Keterangan |
1 | Rapid jingga RH | |
2 | Rapid biru BN | |
3 | Rapid hitam G | |
4 | Rapid hijau N-16G | |
5 | Ra id kuning 6 CH |
TEKNIK BERKARYA
Teknik berkarya berdasarkan permukaan dilaksanakan setelah pembuatan kain, artinya mengubah atau menambah motif sehingga kain akan memiliki nilai tambah. Pada teknik berkarya kali ini, kalian berlatih menerapkan motif atau ragam hias pada media tekstil dengan cara menggambar. Sementara itu, media yang digunakan adalah kaos, cat tekstil, papan alas, dan kuas. Berikut adalah langkah-langkahnya:1. | siapkan kaos berwarna putih; |
2. | berilah alas permukaan kaos dengan menggunakan papan yang telah disediakan; |
3. | buatlah sketsa pada permukaan kaos, kemudian kuaskan cat berwarna gelap untuk mendapatkan outline gambar; |
4. | warnailah dengan rapi. |
RANGKUMAN
- Perkembangan teknologi pembuatan kain diikuti oleh perkembangan jenis bahan bakunya. Kain pada umumnya dibuat dari serat yang dipintal sehingga menghasilkan benang panjang untuk ditenun atau dirajut sehingga menghasilkan kain.
- Sesuai dengan asal serat, serat tekstil dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia).
- Proses perancangan karya tekstil terbagi menjadi tiga jenis, yaitu perancangan berdasarkan struktur, perancangan berdasarkan permukaan, dan perancangan penerapan hasil tekstil.