PEMILIHAN DAN PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL
Bahan dasar busana disebut juga dengan kain. Kain ini terbentuk dari serat tekstil yang diolah sedemikian rupa sehingga tercipta kain yang kita lihat dipasaran. Serat tekstil secara garis besar dapat dikelompokkan atas dua yaitu serat alam dan serat buatan. Jadi kain yang kita pakai untuk busana ada yang berasal dari serat alam dan ada juga yang berasal dari serat buatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut :
Serat alam dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian seperti yang terlihat pada skema berikut :
Berikut ini pengelompokan dari serat buatan atau disebut juga dengan serat kimia :
Serat Alam
Serat Tumbuh-tumbuhan (Selulosa)
Serat Biji
Serat kapas
- Serat kapas pendek-pendek antara 20-55 mm.
- Serat kapas sangat kuat. Dalam keadaan basah kekuatannya bertambah lebih kurang 25%. Hal ini perlu diketahui untuk mencuci dan menyetrika bahan dari serat kapas. Makin kuat serat makin mudah memeliharanya. Kekuatan kapas dapat dipertinggi dengan jalan merendam dalam coustic soda. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya isap pada waktu dicelup.
- Kapas sangat higroskopis atau menghisap air.
- Kapas kurang kenyal yang menyebabkan kapas mudah kusut. Untuk memperbaiki sifat ini kain kapas perlu dikanji dan menyempurnakan dengan damar buatan.
- Kapas tahan uji, tahan panas setrika yang tinggi.
- Tahan sabun yang kuat atau mengandung banyak lindi untuk melarutkan kotoran dan tahan obat-obat kelantang. Jadi bahan kapas dapat dikelantang.
- Kapas tidak tahan terhadap asam mineral dan asam organik. Walaupun demikian asam organik digunakan juga untuk memperindah tenunan dari kapas, dengan kadar tertentu kapas dapat menjadi tembus terang. Proses ini disebut dengan memperkamen.
- Kain kapas tahan ngengat tetapi tidak tahan cendawan. Harus disimpan dalam keadaan kering.
- Disamping sifat-sifat yang menguntungkan di atas ada sifatsifat yang kurang menguntungkan, namun masih terus dilakukan penyelidikan untuk mengatasinya diantaranya bahan kapas susut saat dicuci. Jadi jika menggunakan bahan kapas hendaklah direndam terlebih dahulu sebelum digunting agar setelah dibuat pakaian tidak berubah ukurannya.
- Kain dari serat kapas dapat dicuci dengan sabun cuci biasa, sabun cream dan sabun yang banyak lindi.
- Bahan putih dapat dikelantang dengan sabun biasa dan obat-obat kelantang.
- Dapat di jemur dengan bagian buruk bahan keluar, dan dijemur pada tempat yang teduh dan kena angin.
- Disetrika dengan setrika yang panas supaya kusutnya hilang
- Disimpan di lemari pakaian dan bila bahan tersebut tidak sering di pakai, hendaklah sekali dalam sebulan dijemur di panas matahari untuk menghilangkan bau apeknya.
- Untuk lenan rumah tangga seperti alas kasur, sarung bantal, alas meja, lover, serbet dan lain-lain.
- Untuk bahan pakaian seperti pakaian anak, pakaian sekolah, pakaian kerja dan lain-lain.
- Sebagai bahan dasar kosmetik seperti kapas pembersih, spon bedak dan lain-lain.
- Untuk keperluan kedokteran seperti perban.
Kapuk
- Warna serat kapuk coklat kekuning-kuningan dan mengkilap.
- Serat kapuk sangat tipis, lembut, licin dan tidak elastis sehingga sulit untuk dipintal.
- Serat kapuk mudah mengembang dan berat jenis seratnya sangat kecil.
- Menyerap suara, mudah terbakar, sifat melenting yang baik, transparan, tidak higroskopis dan menahan panas.
- Seratnya pendek dan tidak mempunyai pilinan asli
- Serat kapuk tidak dapat dijadikan bahan pakaian karena kapuk tidak dapat dipintal, namun dapat digunakan sebagai bahan campuran serat lain.
- Kapuk sangat baik digunakan untuk mengisi pelampung penyelamat karena kapuk mempunyai sifat mengembang yang baik.
- Serat sangat baik untuk mengisi kasur dan bantal karena kapuk mempunyai sifat melenting yang baik.
- Serat kapuk sangat baik dipakai untuk isolasi panas dan suara.
- Biji kapuk yang sudah dipisahkan dapat diambil minyaknya untuk pembuatan sabun sedangkan ampasnya untuk pupuk.
- Kayu pohon kapuk dapat dipergunakan sebagai bahan kertas.
Serat Batang
- Serat lenen kurang tahan terhadap asam dan basa.
- Proses pengelantangan yang kuat menyebabkan berkurangnya berat serat lenen. Lenen lebih kuat dari serat-serat alam lainnya, tetapi kurang elastis dan kurang lemas. Kekuatannya kira-kira 2 - 3 kali kekuatan serat kapas.
- Kandungan air dalam serat lenen mencapai 7 – 8% pada kondisi standar tetapi menyerap dan melepaskan uap air lebih cepat.
- Terasa dingin karena sifat penghantar panas yang baik.
- Mempunyai permukaan yang halus sehingga mudah dicuci dan disetrika.
- Sukar dicelup dibandingkan dengan serat kapas.
- Dapat dikelantang dengan baik.
- Digunakan untuk bahan pakaian dan tekstil kebutuhan rumah tangga atau lenan rumah tangga yang bermutu baik.
- Sebagai benang jahit, jala dan pipa pemadam kebakaran.
- Dapat dicuci dengan semua sabun.
- Hindari pengelantangan dengan chloor.
- Dijemur pada tempat yang teduh atau dianginkan.
- Disetrika dengan panas tinggi supaya kusutnya hilang.
Serat henep
- Serat lebih kuat dari flax (25%), tetapi lebih kasar dan lebih tua warnanya. Karena kasar, maka henep tidak bisa dipintal atau menjadi benang yang halus.
- Tahan pengaruh udara dan lembab
Serat Goni
- Serat goni tidak kuat, tidak tahan udara lembab dan cahaya matahari.
- Serat goni tidak rata, berdebu dan kaku.
- Panjang serat goni 3-4 m terdiri atas serat tunggal sangat pendek 1-5 mm yang direkat oleh perekat tumbuh-tumbuhan.
- Jenis yang baik berwarna putih kekuning-kuningan dan yang kurang hitam kemerah-merahan yang digunakan untuk karung.
- Sangat hidroskopis. Dalam keadan basah goni menjadi busuk
- Agak tahan Chloor, bila akan dicuci/dicelup, dikelantang terlebih dahulu.
- Serat goni sukar mengisap ketika dicelup
- Untuk kain kasur, kain kursi dan tirai.
- Tenunan dasar pada permadani atau linoleum
- Karung goni untuk kwalitas goni yang buruk.
- Batang dan daun tanaman rosella berwarna hijau tua sampai kemerah-merahan.
- Bunganya berwarna putih, cream sampai kuning.
- Warna serat yang baik adalah cream sampai putih perah, berkilau dan kekuatan cukup.
- Dalam keadan basah kekuatan serat rosella tetap
- Kekuatan serat rosella sedikit lebih rendah dari pada serat yute.
- Kegunaan serat rosella yaitu terutama untuk karung pembungkus gula dan beras.
- Warna serat yang baik bervariasi dari putih sampai kuning gading, cream, coklat muda, coklat tua sampai hampir hitam tergantung pada letak pelepah daun pada batang.
- Tahan terhadap air laut.
- Mempunyai sifat mengambang yang baik.
- Kuat dan tahan tekukan.
- Warna serat sisal putih dan berkilau.
- Seratnya kaku.
- Kekuatannya sangat baik dan tahan terhadap air laut
- Kegunaan serat sisal terutama untuk keperluan tali temali.
- Wol berasal dari bulu biri-biri, kelinci angora, rambut kuda atau domba. Wol selain mengandung protein juga mengandung belerang. Wol telah mulai dipakai lebih kurang 4000 tahun sebelum Masehi di Mesir. Serat wol dapat dibagi atas wol halus, wol sedang dan wol kasar atau wol permadani.
- Wol halus. Wol ini seratnya halus, lembut, kuat, elastis dan keriting
- Wol sedang.Sebagian besar wol sedang dihasilkan oleh biri-biri dari Inggris. Serat wol ini lebih kasar, lebih panjang dan lebih berkilau dari wol halus.
- Wol Kasar.Wol kasar dihasilkan dari biri-biri yang berekor gemuk dan berekor lebar. Warna serat ini bervariasi dari putih sampai hitam panjang dan serat bagian dalam halus.
- Serat wol dapat menyerap uap air yang tinggi dari udara. Besar kecilnya kadar uap air yang diserap bergantung pada kelembaban udara.
- Berat jenis wol kering 1,304.
- Kilau serat berbeda-beda tergantung dari susunan permukaan serat, ukuran serat, serat gelombang atau keriting.
- Kilau wol tidak tampak pada satu serat, tetapi tampak pada sekelompok benang atau kain.
- Kekuatan serat dalam keadaan basah berkisar antara 1,2 – 1,7 gram per denier dengan mulur 30 – 40 %.
- Di dalam air dingin wol mempunyai elastis sempurna.
- Daya pegasnya besar sehingga kain wol tidak dapat kusut, kalau kain diremas dan dilepaskan maka akan kembali pada bentuk semula.
- Panjang serat wol 4 – 35.
- Wol tidak tahan ngengat.
- Di dalam air serat wol mengelembung, tetapi setelah kering akan kembali ke bentuk semula.
- Wol dapat bereaksi dengan asam kuat atau lemah, tetapi tidak larut.
- Wol mudah rusak dalam alkali.
- Wol tahan terhadap jamur dan bakteri, tetapi bila wol telah dirusak oleh zat kimia, terutama alkali maka wol mudah diserang serangga dan jamur, yaitu kekuatan menurun, warna berubah dan serat dimakan serangga.
- Finished wol dengan formaldehida bertujuan melindungi serat terhadap alkali, kaustik soda dan sterilisasi.
- Wol dapat dicelup dengan zat warna asam, direk dan krom.
- Wol guru, dibuat dari serat yang pendek dan sangat keriting.
- Wol sisir, dibuat dari serat yang panjang dan sedikit ikalnya.
- Reprocessed wool. Diperoleh dari sisa-sisa dan perca-perca kain wol baru yang ditenun atau dikempa, dengan jalan diuraikan dalam mesin maka dihasilkan serat-serat wol kembali dan dipintal serta ditenun kembali menjadi kain. Sifat wol ini diantaranya serabutnya pendek, kurang kenyal, kurang kuat, dan susah dikempa karena sisik-sisik banyak hilang.
- Re-used wool disebut juga shoddy, diperoleh dengan jalan menguraikan kain-kain tua dari wol yang telah dipakai. Sebelum diuraikan kain-kain itu dibersihkan dan dipilih dahulu. Sifatnya sama sekali tidak kuat, karena itu waktu memintal dicampur dengan wol baru atau serat kapas.
- Pakaian dari wol hendaklah disikat setelah dipakai untuk membuang debu dan kotoran-kotoran yang menempel. Gunakan sikat yang lemas tetapi kuat supaya bulu-bulu wol berdiri dan sifat pegasnya kembali.
- Gantung pakaian beberapa lama supaya kusutnya hilang dan bentuk kembali seperti semula. Dengan menggantungkan pakaian di atas uap air panas dapat mempercepat hilangnya kusut-kusut.
- Simpan kain wol dalam keadaan bersih dan kering.
- Mencuci wol harus dilakukan dengan hati-hati meskipun kain wol itu telah dibuat tahan kusut. Pakaian cukup diremas-remas untuk mengeluarkan kotoran. Membilasnya harus bersih.
- Wol dipergunakan untuk bahan pakaian pria dan wanita serta pakaian anak-anak.
- Untuk keperluan alat-alat rumah tangga seperti karpet, kursi, tirai, selimut dan lain-lain.
- Untuk keperluan-keperluan industri seperti untuk piano, isolasi, sumbu lampu dan lain-lain.
Serat Unta
Serat Kelinci Angora
- Benang sutera adalah yang terhalus dari bahan-bahan tekstil asli dan yang terkuat jika dibandingkan dengan bahan lain yang sama halusnya. Dalam keadaan basah kekuatan susut 15 %.
- Terdiri atas benang filamen yang panjangnya 300 sampai 1600 meter. Penampangnya berbentuk segi tiga dengan sudut-sudut membulat yang menyebabkan kilau pada sutera.
- Licin, berkilau, lembut, kenyal, kuat dan dapat menyesuaikan diri dengan temperatur udara.
- Sutera bukan pengantar panas yang baik, tetapi karena seratnya licin menyebabkan rasa dingin kalau dipakai.
- Sangat hygroscopis atau menghisap keringat, baik untuk pakaian musin panas maupun musim dingin.
- Tahan ngengat.
- Sutera dapat rusak oleh sinar matahari, menyebabkan warnanya menjadi kuning. Oleh karena ini waktu menjemur jangan kena sinar matahari.
- Sutera dapat rusak oleh obat kelantang yang mengandung chloor dan dapat rusak dengan pemakaian sterika dengan panas 110oC. Oleh karena itu setrikalah sutera dengan panas rendah.
- Lebih tahan lindi dibandingkan dengan wol. Waktu mencuci harus memakai sabun lunak supaya jangan mengurangi kilaunya.
- Sutera tidak tahan asam. Pemakaian asam cair waktu mencuci dapat merusak warna dan kilau
Serat Barang Galian
- Kekuatan dan mulur asbes bervariasi, tergantung dari jenis, cara penambangan dan pengambilan serat batunya.
- Mulur serat asbes sangat rendah yaitu 1 – 3%.
- Serat asbes hanya sedikit menyerap air.
- Serat asbes bersifat sangat tahan terhadap panas dan api.
- Asbes tahan terhadap asam.
- Penghantar listrik dan panas yang jelek.
- Tahan terhadap gesekan dan cuaca.
- Menyerap suara, terutama untuk frekuensi tinggi.
- Sangat kuat dan tahan gesekan.
- Dalam keadaan kering atau basah kekuatannya tetap sama kecuali asetat.
- Kenyal, pegas (elastis dan tahan regangan)
- Kurang menghisap air.
- Peka terhadap panas.
- Tahan alkali, tahan ngengat, jemur, serangga, dan lain-lain.
- Dapat diawetkan dengan panas.
- Bahan awet.
- Mudah dalam pemeliharaan.
- Mudah menghilangkan noda yang menempel.
- Sukar mengisap air karena memberi rasa lembab.
- Terasa panas bila dipakai.
- Melunak dan meleleh kena strika panas.
- Cepat menimbulkan statis electricity.
- Gunakan suhu yang rendah untuk menyetrika.
- Gunakan lap basah atau setrika uap untuk mengontrol suhu.
- Tekanan pada kelim jangan terlalu banyak untuk menghindari lipitlipit permanen dan sifat mengkilap.
- Jangan menggunakan kapur berlemak karena jika disetrika akan meninggalkan bekas yang berminyak pada kain.
Rayon
- Kekuatan serat rayon viskosa kira-kira 2,6 gram per denier dalam keadaan kering dan kekuatan basahnya kira-kira 15% dalam keadaan kering dan kira-kira 25% dalam keadaan basah.
- Kurang elastis. Apabila benangnya mendapat suatu tarikan mendadak, kemungkinan benangnya tetap mulur dan tidak mudah kembali lagi, jadi jika dicelup akan menghasilkan celupan yang tidak rata dan kelihatan seperti garis-garis yang berkilau.
- Berat jenis rayon viskosa adalah 1,52.
- Dalam keadaan kering rayon viskosa merupakan isolator listrik yang baik, tetapi uap air yang diserap oleh rayon akan mengurangi daya isolasinya.
- Penyinaran dapat menyebabkan kekuatannya berkurang.
- Rayon viskosa tahan terhadap setrika panas tetapi berubah menjadi kuning jika terlalu lama disetrika.
- Rayon viskosa lebih cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas, terutama dalam keadaan panas.
- Rayon viskosa tahan terhadap pelarut-pelarut untuk pencucian kering.
- Daya mulurnya lebih besar dari daya mulur rayon.
- Kurang kuat dari rayon, terlebih dalam keadaan basah, kekuatan susutnya sampai 65%, rayon 50%.
- Daya menghisap air kurang dari pada rayon.
- Daya menghisap cat kurang, karena itu perlu dipergunakan cat istimewa untuk asetat.
- Rayon asetat kurang mengantarkan panas.
- Tidak tahan panas. Pada temperatur tinggi mencair dan setelah dingin membeku dan menjadi kaku. Karena sifat-sifat ini serat asetat digunakan untuk mengakukan kerah pada pakaian laki-laki atau wanita yang disebut trubenais (tenunan kapas yang dilapisi asetat). Caranya kerah dilapisi dengan trubenya, kemudian disetrika hingga asetat mencair dan tenunan menjadi kaku setelah menjadi dingin.
- Tidak tahan alkali dan zat pemutih yang mengandung chloor.
- Asetat larut dalam aseton.
- Mencuci harus dilakukan dengan cepat karena kekuatannya berkurang dalam keadaan basah.
- Gunakan sabun yang tidak mengandug lindi.
- Dibilas dalam air suam-suam kuku.
- Disetrika setelah kering dan tidak perlu dibasahi. Jika disetrika sewaktu basah akan terjadi kilau. Disetrika dengan temperatur paling tinggi 120o C. Panas yang lebih tinggi menyebabkan bahan mencair, melekat pada setrika dan akan menyebabkan kain berlubang.
Polinosik
- Vicara dengan wol, hasilnya mendekati wol cashmir.
- Vicara dengan kapas dapat lebih mengembang.
- Vicara dengan nylon lebih mudah mengisap dan lembut.
- Vicara dengan asetat lebih lembut, rasa kaku berkurang.
- Kilau keras tetapi dapat diredamkan
- Pegas dan kuat
- Tahan cendawan dan ngengat
- Lebih tahan alkali dari pada wol
- Murah
- Kuat dan tahan gesekan
- Daya mulurnya besar, kalau diregang sampai 8%, benang akan kembali pada panjang semula, tetapi kalau terlalu regang, bentuk akan berubah.
- Kenyal, tidak mengisap lengas atau air sehingga mudah kering., Baik digunakan untuk pakaian bepergian terutama pakaian dalam karena ringan dan cepat kering.
- Pada umumnya tidak tahan panas, kalau bahan di setrika harus dicoba terlebih dahulu dengan temperatur yang rendah.
- Larut dalam phenol, tetapi kalau dipakai phenol cair akan mengerit dan dapat digunakan untuk membuat hiasan-hiasan.
- Tahan lindi/ alkali dan tidak tahan chloor.
- Tahan air garam (baik untuk tali dan jala ikan)
- Tahan ngengat/ cendawan
- Jika dibakar terlihat meleleh, tidak menyala dan membentuk tepi berwarna coklat.
- Nylon putih setelah dipakai hendaknya segera dicuci karena bisa menjadi kuning.
- Bahan tidak perlu direndam lama karena kotoran hanya menempel.
- Cuci dengan cara diremas-remas dalam air sabun suam-suam kuku dan bilas dalam air suam-suam kuku juga.
- Gantung basah-basah sampai kering dan tidak perlu diperas.
- Setrika dengan panas rendah jika diperlukan.
- Tahan kusut, baik untuk pakaian wanita maupun pria.
- Tahan cuci dan tidak kusut kalau dicuci.
- Tahan obat kelantang.
- Lebih tahan sinar matahari dari pada nylon.
- Dapat ditekan dengan setrika panas (150o C), hingga terjadi lipatan tetapi dapat dihilangkan dengan panas yang sama.
- Untuk membuat lipatan yang permanen diperlukan panas 210 Derjat C.
- Mempunyai sifat elastis yang baik.
- Poliester berbentuk selinder dengan penampang lintang bulat.
- Poliester tahan asam lemah meskipun pada suhu mendidih.
- Poliester meleleh di udara pada suhu 205o C dan tidak menguning pada suhu tinggi.
- Poliester tahan serangga, jamur dan bakteri.
- Dimenesi kain poliester dapat distabilkan dengan cara pemantapan panas yang diatur pada suhu tertentu.
Anorganik
- Serat gelas yang telah dicuci dengan bersih dari sari minyak, kelihatan licin dan halus dibawah mikroskop dan susunan permukaannya tidak kelihatan.
- Dalam keadaan panas, gelas tidak terbakar hanya menjadi lembek dan meleleh dan tidak mengeluarkan asap atau gas yang mengganggu. Serat gelas tahan panas sampai 538 0C tanpa rusak.
- Kekuatan serat gelas bertambah jika diameter makin kecil.
- Daya serap gelas terhadap air sangat rendah, ini menguntungkan untuk pemakaian pada teknik listrik.
- Serat gelas bersifat sangat elastis.
- Ketahanan listrik dari serat gelas sangat tinggi.
- Serat gelas mempunyai sifat rapuh
- Pada umumnya serat gelas tahan terhadap semua asam kecuali asam fluoride dan cukup tahan terhadap alkali.
Serat Logam
- Serat kapas seperti pita pipih yang berpilin
- Serat lenan seperti pita yang beruas-ruas
- Serat wol seperti pita yang bersisik
- Serat sutera seperti pita ang bergaris
- Serat sintetis seperti pita dengan tepi yang lurus
- Jika dibakar serat kapas dan lenan akan berbau kertas terbakar karena berasal dari selulosa. Setelah nyala api padam terlihat baranya merambat sepanjang benang yang tidak terbakar dan yang terbakar akan menjadi abu.
- Serat wol nyala apinya kecil, berbau tanduk atau rambut terbakar. Meninggalkan gumpalan yang berbentuk arang dan membulat.
- Serat sutera, nyala apinya kecil dan baunya seperti bau wol terbakar. Abunya seperti pada pembakaran wol dan berwarna hitam, mengkilat dan mempunyai gumpalan dan arang.
- Serat sintetis, karena cara pembuatan serat sintetis bermacam-macam maka setelah dibakar maka hasilnya juga berlainan. Beberapa diantaranya ada yang apinya bernyala besar dan ada pula yang tidak ada sama sekali. Beberapa diantaranya ada yang berbau seperti wol, kapas dan sutera.
- Dengan soda api. Serat yang berasal dari serat binatang seperti wol dan sutera akan larut dalam soda api sedangkan serat yang lain tidak.
- Dengan asam garam (asam klorida). Sutera akan larut dalam asam klorida sedangkan wol tidak, tetapi mengembang dalam larutan tersebut. Serat sintetis akan menimbulkan bermacam-macam reaksi tergantung proses pembuatannya. Kapas dan lenan tidak larut dalam larutan ini.
- Dengan asam sulfat. Serat yang berasal dari serat binatang tidak larut dalam larutan asam sulfat sebaliknya serat tumbuhan larut dalam asam sulfat.
- Dengan tinta. Sebelum diuji dengan tinta bahan kapas dan lenen di cuci dan dikeringkan terlebih dahulu. Pada bahan lenen tinta akan cepat meresap dan membentuk bekas berupa lingkaran sedangkan kapas meresap secara perlahan-lahan dan membentuk bekas gambar yang tidak beraturan.
- Dengan minyak zaitun. Pada bahan kapas akan terlihat transparan bila ditetesi dengan minyak zaitun sedangkan pada bahan lenan tidak kelihatan.