Jenis-jenis Tusuk Hias Dalam Tata Busana | Tusuk Jelujur | Tusuk Tikam Jejak | Tusuk Feston | Tusuk Flanel | Tusuk Pipih | Tusuk Mawar

Tusuk Hias

9 Jenis-jenis Tusuk Hias


1. Tusuk Jelujur


Selain untuk menghias kain  tusuk ini berguna  untuk jahitan sementara , sebelum di jahit dapat pula untuk memberi tanda pada kain yang tipis [Pengganti dari merader].

Caranya : tusukan jarum ke benang dari kanan ke kiri , sekali tusuk , sekali tarik, atau beberapa kali tusuk kemudian baru di tarik.


Tusuk Jelujur


2. Tusuk Tikam Jejak


Selain untuk menghias kain, juga dapat untuk menjahit busana/kain rumah tangga bila tidak punya mesin jahit.
Caranya : mulai dari kanan ke kiri. Tusukan jarum dari bagian buruk, pada titik nomer 2, di bagian baik kanan, dan jarum ditusukan pada titik nomer 1, kebagian buruk, dan keluar pada titik nomer 4, bagian baik kain.
Tusuk Tikam Jejak

3. Tusuk Feston


Selain untuk menghias kain di pakai juga untuk menyelesaikan dan merapikan tepi kain / kampuh.
Caranya : dapat dimulai dari kiri ke kanan. Benang harus selalu  dibawah jarum, lalu di tarik.



4. Tusuk Flanel


Di gunakan untuk menghias kain dan menyelim bagian bawah celana atau rok. 
Caranya : dimulai dari kiri ke kanan berjalan mundur dari atas ke bawah.

5. Tusuk Pipih

Mula-mula kita buat tusuk pipih berdiri, arahnya dari kanan ke kiri, kemudian disambungkan dengan tusuk pipih serong, dikerjakan lagi mulai dari kiri ke kanan.



6. Tusuk Mawar

Pegang benang di bagian ujung (bagian dekat bundelan), dan tempatkan jari telunjuk di bawahnya lilitkan benang pada jari telunjuk putar telunjuk sehingga benang yang melingkari menjadi terpuntir masukkan lingkaran benang yang sudah terpuntir tadi ke jarum tarik sampai kencang dan ketat melingkari jarum, satu cast-on terbentuk tarik jarum keluar dari lilitan yang telah terbentuk, jaga agar lilitan tetap utuh dan rapi.

7. Tusuk Silang

Tusuk silang ini berfungsi untuk membuat hiasan. Teknik pengerjaannya dengan langkah sebagai berikut: dimulai dari kanan atas ke kiri bawah, terus ke kanan bawah (tusukan pertama). Kemudian tusuk kedua di mulai dari kanan bawah terus ke kiri atas, letak tusukan sejajar baik tusukan bagian atas maupun tusukan bagian bawah, (tusukan yang terlihat menyilang di atas kain) dan seterusnya sampai selesai.

8. Tusuk Tangkai



Tusuk Batang atau Tusuk Tangkai
Tusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan langkah mundur οΎ± 0,5 cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan, jarum ditarik ke luar akan menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertama begitu seterusnya sampai selesai. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak (besar).


9. Tusuk Rantai

Tusuk rantai fungsinya untuk membuat hiasan tekniknya dengan langkah maju, dengan memasukkan jarum dari bawah ke atas, kemudian tusukan kembali pada lubang tempat jarum dilingkarkan pada jarum, ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang kedua selanjutnya jarum kembali menusuk lubang tempat jarum ke luar dan ekor benang melingkar pada jarum seperti semula, begitu seterusnya sampai selesai dengan mengikuti motif hiasannya.
Demikian Sembilan jenis tusuk dalam menjahit busana yang perlu di ketahui. Semoga bermanfaat.

Postingan Populer